Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Berbicara Masa Depan

Bagi dirimu, apa yang paling gelap? Apakah saat-saat mati listrik? Atau saat malam sudah menjelang dini hari? Atau masa lalu yang tidak terlalu baik? Atau bahkan history di mesin pencari kalian? Bagi saya hal yang paling gelap adalah masa depan. Tentu sebagian dari kalian akan ada yang berkata: ‘tenang saja masa depan sudah diatur oleh Tuhan’. Yang lain juga mungkin berkata: ‘masa depan adalah buah hasil bibit yang kita tanam hari ini’. Yang jadi masalahnya adalah saya tidak tahu harus menanam bibit macam apa untuk dipanen pada masa depan. Saya tak tahu apa yang harus dilakukan saat ini untuk didapat hasilnya di hari yang akan datang. Kadang saya terdiam dan termenung, memikirkan apa yang akan dilakukan esok hari. Di lain waktu saya menghentikan aktivitas, merenung seminggu dan sebulan lagi apa yang sedang saya lakukan. Di kesempatan lain pikiran saya mengawang melompat beberapa bulan setelah lulus kuliah akan kerja di mana, melanjutkan hidup di kota apa. Melompat lebih jauh, ji

Ocehan Salman #1

Jadi, semakin kesini gue makin ragu manfaat konkrit jurusan kuliah gue ini apa? Wait, bahkan fokus utama jurusan gue aja masih membingungkan. Perdata bukan, hukum umum bukan, fiqih bukan, tafsir bukan. Lieur. Lu tau nama jurusan kuliah gue apa? Ahwal Al-Syakhsiyyah. Lu tau apa artinya? Jangan malu kalo ternyata emang lu gak tau, karena gue sendiri pun kebingungan mendefinisikan apa arti nama jurusan gue. Ketika ditanya gue kuliah di jurusan apa gue lebih sering menjawab hukum perdata Islam. Tapi seperti yang gue nyatakan di paragraf awal, sebenernya jurusan gue ini gak jelas konsentrasinya. Jadi setelah lulus mau jadi apa? Konsultan keluarga sakinah? Pffttf, tai kebo alias bullshit. Dulu kalo ditanya lulusannya bisa jadi apa, dengan kerennya gue bilang bisa jadi hakim PA atau mediator. Lagi-lagi tai kebo. Nyatanya kerjaan di Pengadilan Agama atau bidang mediasi banyak yang ditilep sama lulusan hukum konvensional. Apalagi semenjak gelar diubah dari S.HI menjadi S.H., makin keo